Kamis, 20 Juni 2013

SBY naikkan harga BBM karena tekanan lembaga asing?

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sudah dipastikan akan dilakukan dalam waktu dekat. Disebut-sebut, pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM besok malam.
Pengamat ekonomi dari Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamudin Daeng menilai, ada tiga faktor yang mendorong pemerintah mengurangi subsidi BBM.
Pertama, komitmen rezim Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menghapuskan seluruh subsidi, termasuk sektor energi yang telah disepakati melalui berbagai perundingan internasional seperti World Trade Center (WTO), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), United Nation Framework Convention on Climate Change (UNECCC) dan ASEAN.
"Tahun ini Indonesia jadi tuan rumah dua pertemuan besar, APEC dan WTO. Kedua pertemuan ini bagaimana mendorong negara menghapus seluruh subsidi BBM, walaupun APEC di Surabaya dikatakan penghapusan secara bertahap tapi tak jelas berapa?," ujar Salamudin dalam diskusi publik GMKN bertajuk 'Jika tata kelola Migas dibenahi harga BBM tidak harus tinggi' di Jakarta, Kamis (20/6).
Faktor kedua, lanjut Salamudin, tekanan utang luar negeri dari berbagai lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank yang berulang kali menganjurkan pemerintah untuk mengurangi subsidi yang selama ini dinilai sudah terlalu memberatkan anggaran.
Faktor ketiga, pengeluaran pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang lebih difokuskan pada pembiayaan rutin dan tidak boleh mendistorsi sistem pasar.

0 komentar:

Posting Komentar